Selamat Datang di "Reformasi Dunia" Insya Allah dapat memberikan manfaat positif bagi pembaca

Friday, June 15, 2012

Sriwijaya Post, 17 Mei 2012 "Berkaca Lewat Pergerakan Nasional"

Kemerdekaan Indonesia telah mencapai usia yang ke 66 Tahun dan tepatnya pada tanggal 17 Agustus 2012 nanti Indonesia merdeka yang ke 67 Tahun, merupakan hadiah istimewa bagi bangsa Indonesia sampai saat ini setelah melewati perjalanan yang panjang dalam mencapai kebebasan bagi bangsa Indonesia.

Merdeka mempunyai arti penting bagi kehidupan suatu bangsa, arti penting kemerdekaan bagi kehidupan suatu bangsa tentu dapat menimbulkan aura positif bagi bangsa yang telah merdeka yaitu membentuk suatu pemerintahan yang mana rakyat menginginkan pemerintah adil dan beradab. Mengenai pengertian merdeka, merdeka itu sendiri adalah bebas dari penghambat, penjajah, berdiri sendiri, tidak terikat akan tuntutan apapun, tidak bergantung kepada siapapun atau golongan tertentu. Sehingga dapat disimpulkan bahwa merdeka berarti bebas dari penghambat juga penjajah artinya kita ataupun suatu bangsa atau negara berdiri dengan sendiri tanpa didasari dengan intimidasi, tahanan, tekanan dan kekuasaan yang mengekang diri kita.

Kemerdekaan yang dicapai oleh bangsa Indonesia sehingga terbentuklah suatu negara yang berdaulat yaitu negara Indonesia tentu diperoleh bukan dengan cara yang mudah, perjuangan-perjuangan terus digencarkan oleh kaum intelektual yang sadar akan nasib bangsa yang terus menjadi sasaran kolonialisasi bangsa asing salah satunya oleh bangsa Belanda. Kolonialisasi /penjajahan yang dilakukan oleh bangsa Belanda terhadap bangsa Indonesia telah menimbulkan penderitaan yang mendalam bagi rakyat Indonesia. Penderitaan dari hari ke hari yang dirasakan rakyat Indonesia itulah yang membuat kaum terpelajar Indonesia mulai terpikirkan untuk merubah nasib bangsa Indonesia untuk kedepannya, kesadaran akan perubahan perlu diperjuangkan oleh kaum intelektual yang mempunyai nasib yang lebih baik karena dapat mencicipi bangku pendidikan. Perubahan untuk merubah nasib bangsa Indonesia itu ditempuh melalui organisasi-organisasi yang dibentuk oleh pelajar-pelajar Indonesia, berdirinya organisasi itu merupakan awal mula terjadinya Pergerakan Nasional.


Pergerakan Nasional yang ditandai dengan berdirinya organisasi-organisasi politik di Indonesia memiliki asas dan sifat yang berbeda-beda namun pada dasarnya memiliki tujuan yang sama yaitu mencapai kemerdekaan bagi bangsa Indonesia. Pergerakan/organisasi politik di Indonesia terjadi pada tiga masa yaitu masa 1908-1920, masa 1920-1930 dan masa 1930-1942. Salah satu organisasi politik yang terkenal adalah Budi Utomo, berdiri pada tanggal 20 Mei 1908 yang kemudian dijadikan sebagai tanggal Kebangkitan Nasional. Budi Utomo ini yang pada akhirnya memicu timbulnya pergerakan-pergerakan kebangsaan lainnya denga visi dan misi yang berbeda melawan penjajahan bangsa Belanda, dengan sifat perjuangan kooperatif dan non-kooperatif semua dilakukan untuk melepaskan cengkraman penjajah dari tanah Indonesia, meskipun para tokoh perjuangan kemerdekaan mengorbankan diri mereka untuk Indonesia, ditangkap, ditahan kemudian diasingkan (Exorbitante rechten). Tokoh besar seperti Ir. Soekarno dapat kita jadikan tauladan untuk diikuti jejaknya yang anti Nekolim (Neokolonialisme-Imperialisme), memperjuangkan hak kebangsaan Indonesia, serta melepaskan rakyat Indonesia dari cengkraman penjajah.

Penjajahan atas bangsa Indonesia sesuai dengan Undang-Undang dasar 1945 sememangnya harus dihapuskan, namun setelah kemerdekaan memperjuangkan bangsa Indonesia didapatkan seolah penjajahan itu kembali merangkul pundak bangsa Indonesia, kali ini bukan lagi dari bangsa lain namun dari bangsa Indonesia sendiri. Perjuangan pergerakan kebangsaan seolah hilang maknanya akibat intervensi dari berbagai pihak yang hanya mementingkan kepentingan pribadi. Cita-cita perjuangan yaitu mencapai Indonesia merdeka sekarang telah banyak dibumbui dengan unsur-unsur politik, kembali politik yang tidak sehat menjerat bangsa Indonesia dengan bentuk penjajahan yang baru yaitu neoliberalisme-kapitalisme global. Benar saja kata presiden Soekarno “Jangan memahami kolonial hanya dalam bentuknya yang lama, kolonialisme memakai pakaian yang baru yaitu dalam bentuk kontrol ekonomi, kontrol intelektual, kontrol tindakan fisik oleh kelompok kecil namun asing dalam sebuah bangsa dan yang terpenting adalah kontrol politik”.

Kembalinya Indonesia yang telah merdeka namun secara perlahan dan dapat dikatakan kemerdekaan Indonesia semakin lama hilang maknanya karena bentuk penjajahan yang baru, mau tidak mau membuat bangsa Indonesia dari setiap golongan kembali mengalami kesengsaraan, kesengsaraan ini jelas terlihat pada golongan rakyat bawah, tidak salah jika dengan penjajahan yang baru ini muncul juga makna lain dari kehidupan masyarakat Indonesia yaitu yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin miskin. Kekuasaan rezim neoliberalisme sangatlah berbahaya bagi kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara.

Dengan bentuk penjajahan yang baru ini, perlu atau tidaknya perjuangan kembali digencarkan, mengembalikkan makna kemerdekaan yang sebenarnya yang didapatkan dengan usaha yang tidak mudah, dengan perjalanan yang panjang semua kembali kepada masyarakat Indonesia, pentingnya kesadaran akan kemerdekaan sesungguhnya bagi bangsa Indonesia dalam memerangi neoliberalisme pada akhirnya akan membawa bangsa Indonesia keluar dari bui penjajahan, kembali mendapatkan dan merasakan makna kemerdekaan yang sesungguhnya dan berada pada taraf hidup yang lebih baik dari sekarang.

Oleh :
Tri Septio Ningsih
Mahasiswa Semester VI Pendidikan Sejarah
FKIP, Universitas Muhammadiyah Palembang

No comments:

Post a Comment