Selamat Datang di "Reformasi Dunia" Insya Allah dapat memberikan manfaat positif bagi pembaca

Sunday, June 12, 2011

Sejarah Perekonomian Kota Industri Jerman "Perkembangan Perekonomian Jerman"

PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN JERMAN

Oleh : Tri Septio N ( 35 2009 049 )

Mata Kuliah : Sejarah Perekonomian Indonesia
Semester / Kelas : III / A
Dosen Pengasuh : Dra. Fatmah

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Palembang
2011
DAFTAR ISI

1. PENDAHULUAN………………………………………………………….. 3
1.1 Latar Belakang………………………………………………………….. 3
1.2 Permasalahan……………………………………………………………. 4
1.3 Tujuan Penulisan………………………………………………………… 4
1.4 Manfaat Penulisan ………………………………………………………. 4
2. PEMBAHASAN……………………………………………………………. 5
2.1 Sifat dan Bentuk Kota di Jerman Sebelum Abad Pertengahan…………. 5
2.2 Latar Belakang Jerman Mulai Mengalami Perkembangan……………… 5
2.3 Perkembangan Perekonomian Jerman Setelah Revolusi Industri ……… 6
3. PENUTUP………………………………………………………………….. 9
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………… 9
DAFTAR PUSTAKA


1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Keadaan Jerman
Keadaan Jerman sekitar tahun 1800 sangat pedesaan, sama seperti daerah di Eropa lainnya penduduknya masih sedikit, populasi sekitar 5000 sampai 6000 orang penduduk. Namun pada saat itu merupakan pemukiman yang bisa dikatakan sudah tergolong besar. Semua pemukiman di desa itu dikelilingi parit sehingga hanya dapat dimasuki dengan melewati jembatan gantung dan pintu gerbang. Rumah-rumah penduduknya terbuat dari kayu, tidak besar dan beratapkan ilalang. Di dalam pemukiman di desa itu terdapat gereja untuk mereka beribadah.
Jerman terdiri dari dua bagian yaitu Jerman Utara dan Jerman Selatan. Bagian utara Jerman kaya akan sumber daya alam dibandingkan dengan bagian selatan. Mereka memiliki tanah pertanian dan mereka juga memiliki batu bara dan besi. Sedangkan bagian selatan Jerman relatif miskin akan sumber daya alam sehingga sebagian penduduknya adalah petani namun penduduk Jerman itu lebih sering terlibat dalam usaha ekonomi kecil yaitu penduduknya terdiri atas tukang tukang pengusaha kecil. Baru antara tahun 1450 dan 1800, jumlah perusahaan besar bertambah. Salah satu bentuk perusahaan besar adalah kerajinan yaitu kerajinan rumah pada zaman pertengahan. pada zaman pertengahan inilah Jerman mulai mengalami perkembangan perekonomian. Perekonomian Jerman semakin berkembang ketika Jerman mengalami revolusi industri ditandai peleburan baja membuka jalan pertama bagaimana menggunakan sumber-sumber daya alam yang tersedia dan membawa jerman kedalam perkembangan perekonomian yang cepat.



1.2 Permasalahan
1. Bagaimana sifat dan bentuk kota-kota di Jerman sebelum abad pertengahan?
2. Apa yang melatarbelakangi Jerman mulai mengalami perkembangan ekonomi?
3. Jelaskan perkembangan perekonomian Jeman setelah mengalami revolusi Industri?

1.3 Tujuan Penulisan
Penulis membahas tentang perkembangan perekonomian ini bertujuan untuk menggambarkan dan menjelaskan peristiwa yang dimulai dari keadaan Jeman sebelum mengalami revolusi industri kepada kita agar dapat menambah wawasan dan pengetahuan sehingga kita tidak kesulitan dalam mempelajari sejarah perekonomian jerman.

1.4 Manfaat Penulisan
Dalam penulisan ini, penulis mengharapkan akan memberi manfaat diantaranya adalah memperkaya wawasan, informasi dan pengetahuan bagi pembaca tentang perkembangan perekonomian Jerman, sebagai salah satu media acuan atau pedoman bagi pembaca dalam memahami sejarah dan juga dapat menjadi sarana pembelajaran bagi pembaca mengenai sejarah perekonomian Jerman.


2. PEMBAHASAN
2.1 Sifat dan Bentuk Kota di Jerman sebelum Abad Pertengahan
Keadaan Jerman sekitar tahun 1800 sangat pedesaan, sama seperti daerah di Eropa lainnya penduduknya masih sedikit, populasi sekitar 5000 sampai 6000 orang penduduk. Namun pada saat itu merupakan pemukiman yang bisa dikatakan sudah tergolong besar setara kota. Semua pemukiman di desa itu dikelilingi parit sehingga hanya dapat dimasuki dengan melewati jembatan gantung dan pintu gerbang. Rumah-rumah penduduknya terbuat dari kayu, tidak besar dan beratapkan ilalang. Di dalam pemukiman di desa itu terdapat gereja untuk mereka beribadah.
Kota-kota diperintah oleh bangsawan (pedagang menjalankan perdagangan jarak-jarak). Para pengrajin atau tukang terbentuk kedalam serikat pekerja, diatur oleh peraturan yang ketat di bawah biara atau gerjea-gereja dan bangsawan atau pemilik modal yang berusaha untuk mendapatkan kendali kota. Masyarakat dibagi ke dalam kelas yaitu para rohaniwan, berbagai serikat pengrajin.

2.2 Latar Belakang Jerman Mulai Mengalami Perkembangan
Jerman mulai mengalami perkembangan perekonomian dikarenakan masyarakat kota telah terdesak oleh masyarakat kapitalis yang terjadi di Eropa, dimana masyarakat kapitalis ini dalam mengadakan produksi tidak hanya untuk menutupi kebutuhan hidup, misalnya seorang petani atau seorang pengrajin, tapi tidak dalam kapitalis dimana orang mengadakan produksi untuk mendapatkan keuntungan. Keuntungan yang diperoleh, sesudah dikurangi untuk menutup biaya yang dikeluarkan, juga digunakan untuk membangun perusahaan baru. Terdesaknya masyarakat Jerman oleh masyarakat kapitalis ini membuat rakyat Jerman berbondong-bondong untuk mengadakan produksi tidak untuk menutupi kebutuhan hidup melainkan untuk mendapatkan keuntungan sehingga hal itu juga yang telah menumbuhkan perusahaan besar di berbagai Negara khusunya Jerman selalu bertambah.
Salah satunya adalah kerajinan rumah kapitalistis, yaitu penguaha besar membeli bahan secara besar-besaran. Bahan dan alat itu diberikan kepada saudagar-saudagar untuk dikerjakan dirumah dengan potongan gaji, nantinya saudagar-saudagar memperkerjakan buruh dan dibayar dengan gaji mingguan untuk menghasilkan produksi bias berupa pakaian yang indah-indah, sutera, bermacam gelas dan sebagainya. Barang-barang yang mereka hasilkan sebagian dijual di pasar di kota mereka sendiri dan juga ditempat-tempat lain. Saudagar-saudagar di Eropa termasuk juga Jerman banyak yang menjadi pengusaha besar, untuk perusahaannya antara lain adalah pertenunan, perusahaan kulit dan kertas. Berdirinya perusahaan itu telah membawa perkembangan perekonomian di Jerman, perkembangan yang baru terjadi pada puncak zaman pertengahan, yaitu perkembangan masyarakat kota.
Perkembangan ini ditandai dengan timbulnya burg baru atau fauburg atau juga suburb. Ciri khasnya, suburb merupakan tempat masyarakat yang berbenteng tapi bebas, penduduknya yang tadinya hanya berkisar antara 5000 sampai 6000-an sekarang bertambah menjadi 10.000 sampai 20.000-an.

2.3 Perkembangan Perekonomian Jerman Setelah Revolusi Industri
Bertambahnya perusahaan-perusahaan di Jerman membuat Jerman pada akhirnya mengalami revolusi industri, hal itu ditandai dengan peleburan baja yang membuka jalan pertama bagaimana menggunakan sumber-sumber daya alam yang tersedia dan membawa jerman kedalam perkembangan industri. Perkembangan industri baja Jerman dan industri tehnik mempunyai keuntungan-keuntungan besar karena perairan yang dalam, pengangkutan dagang kereta api yang telah terbentuk seiring terjadinya revolusi industri. Antara tahun 1890 dan 1910 hasi besi dan baja Jerman melebihi Inggris dan pada waktu itu pula membuat Jerman mengalami kemajuan cepat dalam industri kimia dan elektris. Hasil tekstil terus menerus bertambah. Jerman mulai menanamkan modal yang dapat mengambil untung dari perdagangan dunia yang semakin meningkat dan cara memproduksi yang baru pada waktu itu. Jerman juga mendirikan bank sentral dalam pembiayaan industri. Mereka juga mentuk koperasi produsen industry wide, yang dikenal sebagai kartel (Konzerne).
Perekonomian Jerman akan semakin unggul jika pada Perang dunia, Jerman tidak memaksakan untuk memproduksi persenjataan dalam Perang Dunia, sehingga sumber-sumber pokok terutama baja dan besi akan lebih cepat memberikan keunggulan ekonomi yang tersedia di alam, meskipun demikian, Jerman diuntungkan kepada pendidikan yang sangat baik, terutama yang terdiri atas kalangan kelas menengah dimana terdiri atas pengusaha-pengusaha industri yang datang pada dua industri yang baru pada abad ke-19 untuk dibutuhkan pada tingkat teknologi industri yang umum dan tinggi, maka diperlukanlah ahli-ahli yang mengetahui tentang kimia dan listrik dengan ditunjang oleh tukang-tukang yang telah dilatih untuk proses-proses mekanis, selain itu Jerman diuntungkan oleh sumber daya alam seperti Natrium Clorida (NaCl), Potassium (K) dan batu bara yang dapat digunakan untuk membuat pupuk, cat, amonika, bahan peledak dan korek api.
Industrilis-industrilis besar di Jerman kebanyakan adalah orang-orang yan gmaju atas kekuatan sendiri (self made men). Salah satu contoh yang paling baik adalah Krupp, mulai dengan sebuah bengkel yang memperkerjakan empat orang, menjelang tahun 1867 dia berhasil menyusun industri baja yang sangat besar dimana diperlukan 800 orang untuk proses tunggal dalam menuang baja. Industrilis-industrilis yang berhasil mempunyai kesempatan yang baik untuk berkembang dalam perekonomian Jerman yang tumbuh dengan cepat dan bank-bank yang siap membantu mereka. Keadaan masyarakat Jerman dengan berkembangnya perekonomian tercukupi, meskipun dibayar dengan gaji yang cukup rendah masyarakatnya dapat memperbaiki kehidupan mereka. Gaji yang dibayar cukup rendah untuk memberikan keuntungan kepada Jerman agar dapat bersaing dengan Inggris, tetapi pada nyatanya gaji mereka naik pada akhir abad itu, gajinya lebih tinggi dibandingkan Perancis dan tidak terlalu rendah dibawah gaji pekerja Inggris. Keadaan industri dalam pabrik adalah jelek pada permulaan industrialisasi namun telah membawa perkembangan bagi perekonomian Jerman dan bertambah baik serta cepat menjelang akhir abad-19.
Adapun yang menjadi ciri dari kecepatan perkembangan Jerman adalah pekerja Jerman terkenal dapat berkerja berjam-jam dan disiplin mereka yang sangat baik. Faktor-faktor seperti itulah yang harus diutamakan secara luas dalam menerangkan kecepatan perkembangan dan distribusi penghasilan dalam taraf tinggi yang merupakan sifat khas dari industri jerman.


3. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Jerman sebelum revolusi industri bisa dikatakan perkenomian belum berkembang, perekonomian hanya sebatas pengusaha kecil dan petani, baru ketika memasuki Abad Pertengahan atau revolusi industri, Jerman mulai mengalami perkembangan, hal itu ditandai dengan mulai tumbuhnya perusahaan-perusahaan besar akibat desakan dari masyarkakat kapitalis. Puncak perkembangan perekonomian Jerman setelah mengalami revolusi industri, hal ini ditandai dengan semakin banyaknya perusahaan besar yangberkemabang. Kota-kota pun berkembang dengan baik dan kota-kotanya lebih teratur, masyarakatnya pun bertambah.
Kelangsungan hidup perekonomian Jerman mampu bersaing dengan Inggris dan Prancis, kehidupan masyarakat tercukupi dan gajinya lebih tinggi dibandingkan dengan Prancis meskipun tidak terlalu rendah dibawah Inggris. Jerman bias dijadikan contoh sebagai Negara yang dapat mengembangkan perekonomiannya dengan baik dikarenakan pekerja yang disiplin, mempelajari kealahan industri Inggris. Dengan ciri khas seperti itu akan membuat taraf kehidupan yang tinggi dan tercukupi.


DAFTAR PUSTAKA

Romein. J. M. 1956. Aera Eropa (Peradaban Eropa sebagai Penjimpangan dari Pola Umun). Bandung : GANACO

Program Akta Mengajar. Buku II Modul Sejarah Perekonomian. DEPDIKBUD
http://www.google.com/ekonomi-sejarah-jerman/diunduh 15-04-2011/