Oleh : Tri Septio N
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Indonesia merupakan negara kepulauan
terbesar di dunia yang memiliki posisi geografis yang unik sekaligus
menjadikannya strategis. Hal ini dapat dilihat dari letak Indonesia yang berada
di antara dua samudera dan dua benua sekaligus memiliki perairan yang menjadi
salah satu urat nadi perdagangan di Internasional. Letak Indonesia yang
strategis ini membuat lalu lintas perdagangan di Indonesia sangat padat dialui
oleh para pedagang dari sleuruh dunia termasuk para pedagang muslim. Para
pedagang muslim ini banyak bermukim di daerah pesisir pulau Jawa dan Sumatera
yang penduduknya masih megnaut agama Hindu karena sebelum masuknya Islam, corak
kehidupan masyarakat Indonesia adalah kerajaan.
Masuknya Islam ke Indonesia dengan cara
damai yaitu menyesuaikan dengan adat istiadat penduduk lokal yang telah lebih
dulu ada (masyarakat kerajaan) telah membaut pola kehidupan masyarakat berubah.
Perubahan itu terjadi baik di bidang sosial, ekonomi dan politik. Di pulau Jawa
misalanya yaitu munculnya Kerajaan Demak dan di Palembang yaitu munculnya
Kesultanan Palembang Darussalam (Sumatera).
B.
Permasalahan
1. Faktor
apa yang mendukung hubungan kerjaan Majapahit, Demak dan Palembang ?
2. Bagaimana
hubungan antara Majaphit, Demak dan Palembang itu bisa terjadi ?
3. Apa
bukti hubungan politik yang terjadi antara Majaphit, Demak dan Palembang ?
4. Dampak
apa aygn timbul akibat terjalinnyahubungan antara Majapahit, Demak dan
Palembang ?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Faktor
Pendukung Hubungan Majaphit, Demak dan Palembang
Di pulau Jawa terdapat kerajaan yang
besar, kerajaan itu adalah kerajaan Majapahit merupakan kerajaan yang terletak
di daerah lembah sungai yang luas, yaitu Sungai Brantas dan Bengawan Solo,
serta anak sungainya yang dapat dilayari sampai ke hulu, hal itu membaut
kerajaan Majapahit ini berada di daerah yang sangat subur dan tentu saja
kesuburan daerah akan membuat hasil alam yang ada di daerah itu sangat baik.
Kualitas yang abik dari ahsil alamnya membuat kerajaan ini menjadi strategis. Letak
kerjaan yang strategis ini akan membuat aktivitas baik itu sosial, ekonomi dan
politik Majapahit ini berkembang. Terutama dalam aktivitas perekonomian,
perdaganga yang terjadi di Nusantara, pada akhirnya membaa pedagang dari luar
Indonesia datang ke wilayah ini, tentu hal itu akan membawa pengaruh seperti
dalam bidang agama yaitu masuknya agama Islam di pulau Jawa ditandai dengan
berdirinya kerajaan Demak. Berdirinya kerajaan Demak tidak lepas dari pegnaruh
Majaphit, karena pemimpin Demak adalah Raden Patah yang masih memiliki darah
keturunan Majaphit. Terlihat jelas bahwa terdapat hubungan antara Majaphit dan
Demak, hal ini diperkuat lagi oleh letak Demak yang ebrada di Jawa Tengah pada
saat itu mendapat bantuan dari bupati daerah pesisir Jawa Tengah dan Jawa Timur. Letak geografis
antara Jawa Tengah dan Jawa Timur yang berdekatan tidak menutup kemungkinan
bahwa terjadinya hubungan yang kuat antara keduanya.
Kerajaan Majaphit juga menajlani
hubungan dengan kerjaan yang ada di Sumatera yaitu Kerajaan Sriwijaya,
penaklukan yang dilakukan tehadap Sriwijaya yang ebrada di Palembang akhirnya
akan mengakhiri Kemaharajaan Sriwijaya, namun pada akhirnya akan menumbuhkan
berdirinay Kesultanan Palembang. (Mahmud, 2004:52)
B.
Proses
Terajlinya Hubungan Antara Majaphit, Demak dan Palembang
Hubungan antara Majaphit dan Demak dalam
bidang politik bermula ketika Majaphit berada pada jurang kehancuran. Ada dua
faktor yang menyebabkan Majaphit semakin menuju pada jurang kehancuran. Faktor
tersebut adalah faktor intern, yaitu lemahnya Majapahit yang disebabkan
permasalahan dari dalam diantaranya perebutan kekuasaan, semakin lemahnya
perekonomian dan lepasnya beberapa daerah yang dahulu berada di bawah naungan
Majaphit. Sedangkan faktor dari ekstern adalah hlangnya sumber penghasilan,
akibat direbutnya beberapa Bandar dagang yang dimiliki Majaphit, yang berakibat
pada semakin lemahnya ekonomi Majapahit. Adanya intervensi dari Demak terhadap
Majaphit semakin membaut Majaphit semakin terpojok dan menuju juran
gkehancuran. Seiring dengan kemorosotan Majapahit, Demak ayng dahulunya
hanyalah sebuah desa ayng kecil bernama Glagah Wangi, dapat naik dan
menggantikan posisi Majapahit. Islam ayng berkembang di Demak atas usaha Raden
Patah, dalam waktu yang singakt (tiga tahun) dapat menjadi sebuah kekautan yang
dapat menyingkirkan pengaruh Hindu-Budha. Dalam waktu yang singakt pula Raden
Patah berserta pengikutnya dapat emnguasai kota Semarang.(http://www.google.com/kerajaan-demak/diunduh/12-04-2012)
Hubungan Majaphit dan Palembnag diawali
dengan eksitensi kerajaan Palembang. Beridirinya kerajaan Palembang merupakan
dampak atas penaklukan kerajaan Majaphit terhadap Sriwijaya. Selepas penaklukan
itu ternyata Majaphit tidak dapt mengontrol wilayah Sriwijaya dengan baik
sehingga wilayah Palembang banyak di dominasi oleh para saudagar dari Cina
(Tongkok), karena itu kerajaan Majaphit mengirim utusannya bernama Arya Damar,
putra Prabu Wijaya V. setibanay di Palembang, Arya Damar segera membangun
kekautan untuk merebut kembali pegnaruh yang telah dipegang oleh orang Cina.
Usaha Arya Damar dibantu Deang Lebar ternyagta berhasil dan kembali mendapatkan
pengaruh di wilayah Palembang yang sempat lepas itu. Arya Damar kemudian
memeluk Islam dan merubah namanya menajdi Arya Dillah, Arya Dillah pernah
mendapatkan seorang selir dari Prabu Wijaya yaitu keturunan Cina bernama Puteri
Champa. Pada saat itu Puteri Campa sedang mengandung. Setelah dipersunting Arya
Dillah, lahirlah seorang bayi yang kemudian diberi nama Raden Patah. Raden
Patah inilah yang menjadi raja di Kesultanan Demak. Raden Patah memasuki usia
belasan tahun, kemudian diantar ibunya untuk pergi ke Denta Ampel agar belajar
dan kemudian dipanggil ke Majapahit untuk kemudian diangkat menjadi seorang
Bupati di Bintaro (Demak). Ketika Majapahit mulai mengalami kehancuran banyak
wilaah yang melepaskan diri termasuklah Bintaro. (Mahmud, 2004:62)
C.
Bukti
Hubungan Politik Majaphit, Demak dan Palembang
Terjalinnya hubunga politik antara
Majaphit, Demak dan Palembang dibuktikan dengan pengiriman utusan oleh Prabu
Wijaya V yang bernama Arya Damar untuk mengamankan dan mengendalikan serta
mengawasi dan mengambil kembali daerah Palembang yang dikuasai oleh orang Cina.
Setelah Arya Damar merubah namanya menajdi Arya Dillah, dirinay mengangkat
menjadi raja dari Kesultanan Palembang Darussalam. Sebelumnya Arya Dillah
pernah mendapatkan seorang selir dari Prabu Wijaya yaitu keturunan Cina bernama
Puteri Champa. Pada saat itu Puteri Campa sedang mengandung. Setelah
dipersunting Arya Dillah, lahirlah seorang bayi yang kemudian diberi nama Raden
Patah. Raden Patah inilah yang menjadi raja di Kesultanan Demak. Raden Patah
memasuki usia belasan tahun, kemudian diantar ibunya untuk pergi belajar ke
Denta Ampel.
Terlihat
abhwa berdirinay kerajaan yang ada di Palembang dan Demak tidak lepas
hubungannya dengan kerajaan Majapahit mengingat Palembang dan Demak merupakan
daerah kekuasaan Majaphit.
D.
Dampak
Hubungan Majaphit, Demak dan Palembang
Hubungan yang tejalin antara Majaphit,
Demak dan Palembang tentu pada akhirnya akan membawa dampak baik itu dalam
politik, sosial dan ekonomi. Di bidang politik, dampaknya adalah dalam bidang
pemerintahan yang tadinya Hindu-Budha digantikan Islam yang dipimpin oleh
sorang sultan. Masuknya pegnaruh Islam dalam bidang pemerintahan tentu akan
merubah tatanan sosila masyarakatnya yaitu yang tadinya ada pembedaan, setelah
Islam masuk tidak ada lagi pembedaan itu, diskriminasi dihilangkan dari
masyarakat. (http://melayuonline.com/kesultanan-palembang-darussalam)
BAB III
KESIMPULAN
Letak
Indonesia yang strategis ini membuat lalu lintas perdagangan di Indonesia
sangat padat dialui oleh para pedagang dari sleuruh dunia termasuk para
pedagang muslim. Para pedagang muslim ini banyak bermukim di daerah pesisir
pulau Jawa dan Sumatera yang penduduknya masih megnaut agama Hindu karena
sebelum masuknya Islam, corak kehidupan masyarakat Indonesia adalah kerajaan.
Sebelum
masuknay Islam, terdapat kerajaan yang besar, kerajaan itu adalah kerajaan
Majapahit merupakan kerajaan yang terletak di daerah lembah sungai yang luas,
yaitu Sungai Brantas dan Bengawan Solo, serta anak sungainya yang dapat
dilayari sampai ke hulu, hal itu membaut kerajaan Majapahit ini berada di
daerah yang sangat subur dan tentu saja kesuburan daerah akan membuat hasil
alam yang ada di daerah itu sangat baik. Kualitas yang abik dari ahsil alamnya
membuat kerajaan ini menjadi strategis. Letak kerjaan yang strategis ini akan
membuat aktivitas baik itu sosial, ekonomi dan politik Majapahit ini
berkembang. Di bidang politik, dampaknya adalah dalam bidang pemerintahan yang
tadinya Hindu-Budha digantikan Islam yang dipimpin oleh sorang sultan. Masuknya
pegnaruh Islam dalam bidang pemerintahan tentu akan merubah tatanan sosila
masyarakatnya yaitu yang tadinya ada pembedaan, setelah Islam masuk tidak ada
lagi pembedaan itu, diskriminasi dihilangkan dari masyarakat.
DAFTAR ISLTILAH
Politik :
Proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat dalam pembuatan
keputusan khusunya negara.
Kesultanan : Kawasan (daerah) yang diperintah sultan yang bercorak
Islam
Bupati :
(jabatan, sebutan) kepala daerah tingkat II
Ekstern :
Datang dari Luar
Intern :
Datang dari dalam
Intervensi : Campur tangan dalam perselisihan antara dua pihak
Nusantara : Sebuatan bagi seluruh kepulauan Indonesia
Prabu :
Sang – Baginda
Upeti :
Uang yang wajib dibayarkan kepada raja
Diskriminasi : Pembedaan terhadap suatu golongan (suku, ras, warna kulit,
agama, ekonomi)
DAFTAR
PUSTAKA
Mahmud, Kiagus Imran.2004.Sejarah Palembang.Palembang:Anggrek
Poesponegoro.1993.Sejarah Nasional Indonesia III.Jakarta:Balai Pustaka
No comments:
Post a Comment