Selamat Datang di "Reformasi Dunia" Insya Allah dapat memberikan manfaat positif bagi pembaca

Friday, June 22, 2012

Hubungan Politik Majapahit, Demak dan Palembang


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki posisi geografis yang unik sekaligus menjadikannya strategis. Hal ini dapat dilihat dari letak Indonesia yang berada di antara dua samudera dan dua benua sekaligus memiliki perairan yang menjadi salah satu urat nadi perdagangan di Internasional. Letak Indonesia yang strategis ini membuat lalu lintas perdagangan di Indonesia sangat padat dialui oleh para pedagang dari sleuruh dunia termasuk para pedagang muslim. Para pedagang muslim ini banyak bermukim di daerah pesisir pulau Jawa dan Sumatera yang penduduknya masih megnaut agama Hindu karena sebelum masuknya Islam, corak kehidupan masyarakat Indonesia adalah kerajaan.
Masuknya Islam ke Indonesia dengan cara damai yaitu menyesuaikan dengan adat istiadat penduduk lokal yang telah lebih dulu ada (masyarakat kerajaan) telah membaut pola kehidupan masyarakat berubah. Perubahan itu terjadi baik di bidang sosial, ekonomi dan politik. Di pulau Jawa misalanya yaitu munculnya Kerajaan Demak dan di Palembang yaitu munculnya Kesultanan Palembang Darussalam (Sumatera).

B.     Permasalahan
1.      Faktor apa yang mendukung hubungan kerjaan Majapahit, Demak dan Palembang ?
2.      Bagaimana hubungan antara Majaphit, Demak dan Palembang itu bisa terjadi ?
3.      Apa bukti hubungan politik yang terjadi antara Majaphit, Demak dan Palembang ?
4.      Dampak apa aygn timbul akibat terjalinnyahubungan antara Majapahit, Demak dan Palembang ?

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Faktor Pendukung Hubungan Majaphit, Demak dan Palembang
Di pulau Jawa terdapat kerajaan yang besar, kerajaan itu adalah kerajaan Majapahit merupakan kerajaan yang terletak di daerah lembah sungai yang luas, yaitu Sungai Brantas dan Bengawan Solo, serta anak sungainya yang dapat dilayari sampai ke hulu, hal itu membaut kerajaan Majapahit ini berada di daerah yang sangat subur dan tentu saja kesuburan daerah akan membuat hasil alam yang ada di daerah itu sangat baik. Kualitas yang abik dari ahsil alamnya membuat kerajaan ini menjadi strategis. Letak kerjaan yang strategis ini akan membuat aktivitas baik itu sosial, ekonomi dan politik Majapahit ini berkembang. Terutama dalam aktivitas perekonomian, perdaganga yang terjadi di Nusantara, pada akhirnya membaa pedagang dari luar Indonesia datang ke wilayah ini, tentu hal itu akan membawa pengaruh seperti dalam bidang agama yaitu masuknya agama Islam di pulau Jawa ditandai dengan berdirinya kerajaan Demak. Berdirinya kerajaan Demak tidak lepas dari pegnaruh Majaphit, karena pemimpin Demak adalah Raden Patah yang masih memiliki darah keturunan Majaphit. Terlihat jelas bahwa terdapat hubungan antara Majaphit dan Demak, hal ini diperkuat lagi oleh letak Demak yang ebrada di Jawa Tengah pada saat itu mendapat bantuan dari bupati daerah pesisir  Jawa Tengah dan Jawa Timur. Letak geografis antara Jawa Tengah dan Jawa Timur yang berdekatan tidak menutup kemungkinan bahwa terjadinya hubungan yang kuat antara keduanya.
Kerajaan Majaphit juga menajlani hubungan dengan kerjaan yang ada di Sumatera yaitu Kerajaan Sriwijaya, penaklukan yang dilakukan tehadap Sriwijaya yang ebrada di Palembang akhirnya akan mengakhiri Kemaharajaan Sriwijaya, namun pada akhirnya akan menumbuhkan berdirinay Kesultanan Palembang. (Mahmud, 2004:52)

B.     Proses Terajlinya Hubungan Antara Majaphit, Demak dan Palembang
Hubungan antara Majaphit dan Demak dalam bidang politik bermula ketika Majaphit berada pada jurang kehancuran. Ada dua faktor yang menyebabkan Majaphit semakin menuju pada jurang kehancuran. Faktor tersebut adalah faktor intern, yaitu lemahnya Majapahit yang disebabkan permasalahan dari dalam diantaranya perebutan kekuasaan, semakin lemahnya perekonomian dan lepasnya beberapa daerah yang dahulu berada di bawah naungan Majaphit. Sedangkan faktor dari ekstern adalah hlangnya sumber penghasilan, akibat direbutnya beberapa Bandar dagang yang dimiliki Majaphit, yang berakibat pada semakin lemahnya ekonomi Majapahit. Adanya intervensi dari Demak terhadap Majaphit semakin membaut Majaphit semakin terpojok dan menuju juran gkehancuran. Seiring dengan kemorosotan Majapahit, Demak ayng dahulunya hanyalah sebuah desa ayng kecil bernama Glagah Wangi, dapat naik dan menggantikan posisi Majapahit. Islam ayng berkembang di Demak atas usaha Raden Patah, dalam waktu yang singakt (tiga tahun) dapat menjadi sebuah kekautan yang dapat menyingkirkan pengaruh Hindu-Budha. Dalam waktu yang singakt pula Raden Patah berserta pengikutnya dapat emnguasai kota Semarang.(http://www.google.com/kerajaan-demak/diunduh/12-04-2012)
Hubungan Majaphit dan Palembnag diawali dengan eksitensi kerajaan Palembang. Beridirinya kerajaan Palembang merupakan dampak atas penaklukan kerajaan Majaphit terhadap Sriwijaya. Selepas penaklukan itu ternyata Majaphit tidak dapt mengontrol wilayah Sriwijaya dengan baik sehingga wilayah Palembang banyak di dominasi oleh para saudagar dari Cina (Tongkok), karena itu kerajaan Majaphit mengirim utusannya bernama Arya Damar, putra Prabu Wijaya V. setibanay di Palembang, Arya Damar segera membangun kekautan untuk merebut kembali pegnaruh yang telah dipegang oleh orang Cina. Usaha Arya Damar dibantu Deang Lebar ternyagta berhasil dan kembali mendapatkan pengaruh di wilayah Palembang yang sempat lepas itu. Arya Damar kemudian memeluk Islam dan merubah namanya menajdi Arya Dillah, Arya Dillah pernah mendapatkan seorang selir dari Prabu Wijaya yaitu keturunan Cina bernama Puteri Champa. Pada saat itu Puteri Campa sedang mengandung. Setelah dipersunting Arya Dillah, lahirlah seorang bayi yang kemudian diberi nama Raden Patah. Raden Patah inilah yang menjadi raja di Kesultanan Demak. Raden Patah memasuki usia belasan tahun, kemudian diantar ibunya untuk pergi ke Denta Ampel agar belajar dan kemudian dipanggil ke Majapahit untuk kemudian diangkat menjadi seorang Bupati di Bintaro (Demak). Ketika Majapahit mulai mengalami kehancuran banyak wilaah yang melepaskan diri termasuklah Bintaro. (Mahmud, 2004:62)

C.    Bukti Hubungan Politik Majaphit, Demak dan Palembang
Terjalinnya hubunga politik antara Majaphit, Demak dan Palembang dibuktikan dengan pengiriman utusan oleh Prabu Wijaya V yang bernama Arya Damar untuk mengamankan dan mengendalikan serta mengawasi dan mengambil kembali daerah Palembang yang dikuasai oleh orang Cina. Setelah Arya Damar merubah namanya menajdi Arya Dillah, dirinay mengangkat menjadi raja dari Kesultanan Palembang Darussalam. Sebelumnya Arya Dillah pernah mendapatkan seorang selir dari Prabu Wijaya yaitu keturunan Cina bernama Puteri Champa. Pada saat itu Puteri Campa sedang mengandung. Setelah dipersunting Arya Dillah, lahirlah seorang bayi yang kemudian diberi nama Raden Patah. Raden Patah inilah yang menjadi raja di Kesultanan Demak. Raden Patah memasuki usia belasan tahun, kemudian diantar ibunya untuk pergi belajar ke Denta Ampel.
Terlihat abhwa berdirinay kerajaan yang ada di Palembang dan Demak tidak lepas hubungannya dengan kerajaan Majapahit mengingat Palembang dan Demak merupakan daerah kekuasaan Majaphit.

D.    Dampak Hubungan Majaphit, Demak dan Palembang
Hubungan yang tejalin antara Majaphit, Demak dan Palembang tentu pada akhirnya akan membawa dampak baik itu dalam politik, sosial dan ekonomi. Di bidang politik, dampaknya adalah dalam bidang pemerintahan yang tadinya Hindu-Budha digantikan Islam yang dipimpin oleh sorang sultan. Masuknya pegnaruh Islam dalam bidang pemerintahan tentu akan merubah tatanan sosila masyarakatnya yaitu yang tadinya ada pembedaan, setelah Islam masuk tidak ada lagi pembedaan itu, diskriminasi dihilangkan dari masyarakat. (http://melayuonline.com/kesultanan-palembang-darussalam)

BAB III
KESIMPULAN


Letak Indonesia yang strategis ini membuat lalu lintas perdagangan di Indonesia sangat padat dialui oleh para pedagang dari sleuruh dunia termasuk para pedagang muslim. Para pedagang muslim ini banyak bermukim di daerah pesisir pulau Jawa dan Sumatera yang penduduknya masih megnaut agama Hindu karena sebelum masuknya Islam, corak kehidupan masyarakat Indonesia adalah kerajaan.
Sebelum masuknay Islam, terdapat kerajaan yang besar, kerajaan itu adalah kerajaan Majapahit merupakan kerajaan yang terletak di daerah lembah sungai yang luas, yaitu Sungai Brantas dan Bengawan Solo, serta anak sungainya yang dapat dilayari sampai ke hulu, hal itu membaut kerajaan Majapahit ini berada di daerah yang sangat subur dan tentu saja kesuburan daerah akan membuat hasil alam yang ada di daerah itu sangat baik. Kualitas yang abik dari ahsil alamnya membuat kerajaan ini menjadi strategis. Letak kerjaan yang strategis ini akan membuat aktivitas baik itu sosial, ekonomi dan politik Majapahit ini berkembang. Di bidang politik, dampaknya adalah dalam bidang pemerintahan yang tadinya Hindu-Budha digantikan Islam yang dipimpin oleh sorang sultan. Masuknya pegnaruh Islam dalam bidang pemerintahan tentu akan merubah tatanan sosila masyarakatnya yaitu yang tadinya ada pembedaan, setelah Islam masuk tidak ada lagi pembedaan itu, diskriminasi dihilangkan dari masyarakat.

DAFTAR ISLTILAH

Politik                  : Proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat dalam pembuatan keputusan khusunya negara.
Kesultanan          : Kawasan (daerah) yang diperintah sultan yang bercorak Islam
Bupati                  : (jabatan, sebutan) kepala daerah tingkat II
Ekstern                : Datang dari Luar
Intern                   : Datang dari dalam
Intervensi            : Campur tangan dalam perselisihan antara dua pihak
Nusantara            : Sebuatan bagi seluruh kepulauan Indonesia
Prabu                   : Sang – Baginda
Upeti                   : Uang yang wajib dibayarkan kepada raja
Diskriminasi        : Pembedaan terhadap suatu golongan (suku, ras, warna kulit, agama, ekonomi)

DAFTAR PUSTAKA

Mahmud, Kiagus Imran.2004.Sejarah Palembang.Palembang:Anggrek
Poesponegoro.1993.Sejarah Nasional Indonesia III.Jakarta:Balai Pustaka




1 comment: